Pages

An earlier 'birthday gift'.

Pagi itu, mendung. Minggu, 11 Januari 2015.

Berkali-kali aku melirik ke arah smartphone, memantau jam, dan menunggu kabar darimu. Beberapa hari sebelumnya, kita sempat membicarakan tentang perjalanan ini, dan setelah itu setiap hari aku selalu bertanya ‘hari minggu nanti jadi ga?’ dan selalu kau jawab dengan kalimat yang sama ‘lihat besok, tergantung aku mood atau tidak’.

Jadilah sepagi ini aku berharap-harap cemas, menunngu kabar darimu, berharap kabar baik.

07.00 . akhirnya kau mengatakan ‘siap-siap ya, jam 8 aku jemput’. Aku langsung memekikkan kata ‘yes’ demi membaca pesanmu itu.

08.15 Kita memulai perjalanan panjang. Yang menurut perhitungan kita akan memakan waktu 3-4jam. Kita menuju Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur

Sebenarnya, aku menulis ini hanya untuk mengucapkan Terimakasih.

Terimakasih telah mengajakku ketempat itu,
Terimakasih untuk perjalanan yang menyejukkan mata, menyegarkan pikiran,
Terimakasih telah mengantarku berkeliling telaga sarangan, menonton ‘balapan’ speedboat,
Terimakasih untuk jaket yang kau pinjamkan saat kita terbungkus kabut,
Terimakasih untuk sunset disepanjang jalan karanganyar, baru kali itu aku menatap sunset dipegunungan, sungguh pemandangan yang hebat.

Terimakasih telah mengajakku hari itu, mungkin kau menganggap itu hanya perjalanan bisnis –karna memang tujuanmu kesana adalah bertemu dengan rekanmu-, mungkin kau terpaksa mengajakku ikut serta hanya karna malas melihatku ngambek berkepanjangan, tapi bagiku sungguh itu adalah perjalanan yang sangat menyenangkan,

Dan walaupun perjalanan itu lebih cepat 2hari, walaupun kau tidak mengatakan ucapan selamat dihari ulang tahun ku –entah karena kau lupa atau memang enggan mengucapkan selamat, karna aku tau bahwa tanggal lahir bukan hal yg spesial bagimu- , ijinkan aku untuk menganggap perjalanan itu semua adalah kado ulangtahun untukku.

Sungguh bagiku, itu adalah kado ulangtahun terindah yang pernah aku dapat dan tidak akan pernah bisa ternilai harganya.












Terimakasih. Mas.
Jangan pernah bosan mengajakku melihat tempat-tempat yang menakjubkan, ya :) 

Candi Ratu Boko ~ Yogyakarta


Hai…hai…
Kali ini saya mau cerita tentang candi ratu boko. Saya berkunjung ke sana tanggal 24 Maret 2013. Awalnya saya sama mas patcal Cuma mau nganter pesenan jaket, tapi ternyata rumah customer saya itu ga jauh dari lokasi candi ratu boko, makanya mampirlah kami kesitu.
Akses ke Candi Ratu Boko sangat mudah, walaupun jalanannya cukup menanjak dan berkelok-kelok, tapi udah di aspal, dan petunjuk arahnya juga jelas. Sampe disana, saya langsung ke loket, sempet ragu pas beli tiket, soalnya harga tiket masuk candi ratu boko lumayan mahal, 25.000/orang + parker 2.000, tapi karna udah terlanjur di depan loket, tiketnya udah dirobekin sama petugasnya, akhirnya dengan berat hati saya mbayar 52.000, heheeeee
Setelah beli tiket, trus parkir, kami mulai masuk ke area candi, kami dipakein kain dan dikasih air mineral botol kecil. Saya sempet heran, kenapa dikasih minum ya? Pertanyaan saya langsung terjawab ketika saya menatap ke depan, ternyata, jalan menuju ke lokasi candi lumayan bikin haus, makanya pengunjung dibekali aer, hahaaa

Pertama kali kita langsung disambut sama bangunan candi yang bentuknya macam gapura, kaya gini lah pokoknya :







Gapura nya itu rangkap dua *bingung ya maksudnya rangkap dua gimana? :)))* gini loooh, jadi ada di depan sama dibelakang




Oiya, sebelumnya saya mau minta maaf, ini fotonya ada sayanya semuaaah, heheeee
Oke, lanjut ke Ratu Boko. Setelah melewati gerbang ke 2, kita akan disuguhi hamparan rumput hijau yang luaaaassss banget. 




Ada banyak candi yang tersebar disekeliling padang rumput itu, tapi lokasinya agak turun ke bawah. Ada bangunan kayak tempat gulat di legenda raja matahari-nya doraemon, hahaaa pokoknya bangunannya itu kotak, trus ada di dalemnya ada kaya meja tapi dari batu yang gedeeee banget, ada tangga yg bisa dipake buat naik ke atas meja batu itu, kebayang ga? Kaya gini potongannya : *abaikan manusia yg ada disitu hahaaa*




Trus ada juga bangunan candi kaya gini



Pas kami kesitu, kondisi candi sedang dalam masa rehabilitasi *lu kata pencadu narkoba? -___-* , lagi dibener-benerin gitu, jadi ada beberapa batu yang masih berserakan. Saya ga terlalu banyak ngambil foto candi disitu, soalnya udah capek duluan meeeen, jalannya jauuuh. Ada candi yang dinamain candi wedok, candi lanang, tapi ga saya foto, ga sempet, wes kesel ndisik, hahaa.

Di lokasi candi itu ada gardu pandang gunung merapi, walaupun kondisi saya sudah loyo, saya memaksakan diri untuk tetep naik ke gardu pandang. Kayanya rugi kalau ga nyampe atas, tiket masuknya mahaaall men, hahahaaa Sampe di atas, ada sebuah gardu, isinya patung dewa *laliiiiiiiiiiiiiiiiii* siwa apa wisnu ya? Pokoknya gambarnya kaya gini :



Sayangnya cuacanya lagi lumayan berawan, merapinya ketutupan awan, Cuma keliatan ‘rok’ bagian bawahnya tok :(



Itu yang hitam bentuknya mengerucut di sebelah kanan itu candi prambanan looh :D

Kami istirahat sebentar disana, menikmati pemandangan sambil ngelemesin otot kaki, setelah lumayan ilang capeknya, kamipun turun, dan pulang :)

 maspacal ({})